Blogger Jateng

Teladan Dikebut, Perut Pekerja Kosong: Rp510 Miliar Tapi Gaji Mandek

 



MEDANDAILY - Proyek revitalisasi Stadion Teladan senilai Rp510 miliar yang diklaim prestisius kini berubah menjadi simbol luka kolektif.
Ratusan pekerja dan pelaku UMKM menjerit akibat keterlambatan pembayaran upah dan jasa oleh kontraktor utama, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE).

Puncaknya terjadi Sabtu (19/7/2025) siang. Massa pekerja dan penyedia katering menggelar aksi demo di area proyek menuntut hak yang tak kunjung dibayarkan selama hampir dua bulan penuh.

"Dua bulan sudah kami tak menerima gaji. Gimana kami bisa kirim uang ke keluarga di kampung? Untuk makan di sini saja pun susah," ujar Marto (43), salah satu pekerja perantau asal Jawa.

Marto dan puluhan rekan lainnya mengaku terus-menerus diberi janji dan diminta bersabar. Padahal, kehidupan rumah tangga mereka kini di ujung tanduk.

"Orang rumah kami dikejar cicilan, ada yang sudah didatangi penagih. Ini bukan cuma soal sabar, ini soal hidup," tambahnya.

Proyek revitalisasi Stadion Teladan adalah hasil kolaborasi Pemko Medan dan Kementerian PUPR, dimulai sejak Desember 2023 dan seharusnya rampung April 2025. Namun hingga kini belum juga selesai, disebut masih menyisakan 3% pekerjaan.

Alih-alih menyelesaikan proyek, pengelola justru menunggak gaji pekerja dan pembayaran kepada vendor, termasuk penyedia makanan yang sudah 19 bulan menyuplai konsumsi harian.

"Kami ini UMKM kecil. Kalau pembayaran terus tertunda, modal kami habis. Kami mau jualan pakai apa lagi?" kata Ny. Risna, pelaku usaha katering yang juga ikut aksi.

WEGE sempat berdalih soal administrasi, namun aksi massa akhirnya menggugah respons perusahaan. Sore harinya, manajemen mengeluarkan pembayaran untuk separuh pekerja, sementara sisanya dijanjikan akan dibayar pada Senin, 21 Juli 2025.

"Kami memohon maaf atas keterlambatan ini. Manajemen berkomitmen memperbaiki administrasi agar hak pekerja tak lagi tertunda," kata Herman, Kepala Humas WEGE.

Meski sebagian gaji mulai dicairkan, demo ini menjadi peringatan keras atas lemahnya pengawasan proyek besar yang menggunakan dana APBN dan APBD.

Warga bertanya, di mana fungsi kontrol pemerintah?
Sebab saat stadion dibangun gagah, para pekerja justru tenggelam dalam kelaparan dan utang.


2 komentar untuk "Teladan Dikebut, Perut Pekerja Kosong: Rp510 Miliar Tapi Gaji Mandek"

  1. Mau ketawa, tapi kasihan sama pekerja nya. Sejak kapan BUMN / BUMD itu pernah untung. Buntung yg pasti. Hancor negeri ini.

    BalasHapus
  2. Hmm, proyek yg dari awal penuh masalah,,kalau BUMN yg kerja walau terjadi lose aman2 saja,

    BalasHapus