Blogger Jateng

Dari Pancur Batu ke Istana Negara: Kisah Inspiratif Kristine Andeska Ginting


 

MEDANDAILYNEWS - Pancur Batu boleh berbangga. Dari sebuah sekolah negeri di pelosok Deli Serdang, lahirlah sosok remaja sederhana yang kini berdiri tegap di Istana Negara pada upacara HUT ke-80 RI.

Dia adalah Kristine Andeska Ginting, siswi kelas XI SMA Negeri 1 Pancur Batu, yang berhasil lolos menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Nasional 2025, mewakili Sumatera Utara.

Di balik pencapaiannya, tersimpan kisah perjuangan dan keteguhan hati seorang gadis yang sejak kecil dibesarkan hanya oleh seorang ibu.

Tumbuh dari Keluarga Sederhana

Kristine lahir pada 22 November 2008 di Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang. Ia merupakan putri tunggal pasangan Antonius Ginting Munthe dan Siska Junila br Perangin-angin.

Sayang, sang ayah meninggal dunia ketika Kristine baru berusia 3 tahun 10 bulan. Sejak saat itu, ia dibesarkan penuh kasih sayang oleh ibunya seorang diri.

Meski hidup sederhana, Kristine tumbuh menjadi sosok remaja yang kuat, mandiri, dan penuh semangat. “Ibuku selalu jadi motivasiku. Dari kecil beliau mengajarkan untuk tidak menyerah,” ungkapnya dalam sebuah kesempatan.

Aktif di Taekwondo

Tak hanya berprestasi di bidang akademik, Kristine juga aktif di dunia olahraga. Ia tercatat sebagai atlet Taekwondo binaan KONI Pancur Batu.

Dengan tinggi 167,8 cm dan berat 60 kg, Kristine memang memiliki postur yang ideal. Disiplin latihan bela diri itu pula yang melatih mental dan fisiknya hingga sukses melewati proses seleksi panjang menjadi Paskibra Nasional.

Harumkan Nama Sumut

Saat diumumkan lolos ke Istana Negara, ucapan selamat pun mengalir, mulai dari para pelatih Taekwondo hingga teman-teman sekolahnya. Bahkan, Kristine sempat dipanggil khusus oleh Bupati Deli Serdang, Asri Ludin Tambunan, sebelum berangkat ke Jakarta.

Yang membuat kisah ini semakin membanggakan, Kristine bukan satu-satunya wakil Sumut. Ia juga didampingi Adinata Kurniawan Harahap, putra Kapendam I/Bukit Barisan Kolonel Asrul.

Kehadiran Kristine menjadi bukti bahwa cita-cita bisa digapai siapa saja, terlepas dari latar belakang keluarga, selama ada kerja keras dan disiplin.

“Buat saya, ini bukan hanya kebanggaan pribadi, tapi juga untuk keluarga, sekolah, dan masyarakat Sumatera Utara,” kata Kristine dengan mata berbinar.


Posting Komentar untuk "Dari Pancur Batu ke Istana Negara: Kisah Inspiratif Kristine Andeska Ginting"