Blogger Jateng

Satu Kaki, Seribu Tekad: Anggi Wahyuda, Anak Medan Taklukkan Everest Basecamp


 


Momen menggetarkan jiwa datang dari pegunungan Himalaya. Anggi Wahyuda, pendaki gunung sekaligus komika berusia 24 tahun asal Binjai, Sumatera Utara, sukses menginjakkan kaki di Everest Basecamp (EBC) yang berada di ketinggian 5.364 meter di atas permukaan laut.

Tak seperti pendaki lainnya, Anggi adalah penyandang disabilitas. Ia harus berjalan dengan bantuan tongkat sejak kaki kanannya diamputasi akibat kecelakaan tragis pada 2015. Namun hal itu tak menghentikannya. Dalam program bertajuk “Satu Langkah Lagi”, Anggi memulai pendakian pada 17 Mei 2025. Selama 9 hari, ia menempuh jalur ekstrem dengan udara tipis, suhu dingin menusuk, dan tanjakan tajam — semua dihadapi dengan keteguhan hati.

"Saya tidak pernah melihat kaki saya hilang. Saya melihat kesempatan saya bertambah untuk melampaui batas diri," ucap Anggi dalam sebuah wawancara emosional usai mencapai EBC.

Tepat pada 26 Mei 2025, Anggi akhirnya berdiri di titik ikonik Himalaya itu. Ia mengibarkan bendera Merah Putih dengan penuh bangga, disambut tepuk tangan meriah dari pendaki mancanegara yang menyaksikan langsung perjuangan luar biasa anak Medan ini.


Perjalanan yang Tak Asing dengan Tantangan

Bukan pertama kalinya Anggi menorehkan prestasi luar biasa. Sebelumnya, ia telah mendaki Gunung Leuser – salah satu jalur terpanjang dan terberat di Indonesia – dalam program “Menembus Batas”. Ia menjadi pendaki disabilitas pertama yang mencapai puncak tersebut.

Tak berhenti di situ, Anggi telah menaklukkan berbagai gunung tinggi di Indonesia seperti Sibayak, Rinjani, Latimojong, hingga Sindoro. Semua ia lakukan dengan satu kaki dan tongkat — tetapi penuh semangat yang tak bisa dipatahkan.


Lebih dari Sekadar Pendakian

Bagi Anggi, pendakian bukan sekadar pencapaian pribadi. Ia membawa pesan besar: bahwa disabilitas bukan akhir dari mimpi, melainkan awal dari cerita besar yang bisa ditulis dengan keberanian.

Selain sebagai pendaki, Anggi juga dikenal sebagai komika dan content creator yang aktif menyuarakan isu kesehatan mental, motivasi hidup, dan semangat pantang menyerah. Dalam beberapa unggahannya, ia mengaku bahwa kisahnya telah membantu menyelamatkan orang-orang dari keputusasaan.


Dukungan dan Harapan

Pendakian ini mendapat dukungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, serta berbagai komunitas pendaki nasional dan internasional. Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, menyatakan bahwa semangat Anggi harus menjadi contoh bagi generasi muda Indonesia untuk terus berani bermimpi dan berjuang.


"Keajaiban hanya datang untuk mereka yang tidak menyerah." – Anggi Wahyuda

Dengan semangatnya yang membara dan tekad sekuat Himalaya, Anggi Wahyuda telah membuktikan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti. Justru, dari keterbatasan itulah muncul kekuatan luar biasa untuk melangkah lebih jauh, lebih tinggi — hingga ke kaki langit.

Posting Komentar untuk "Satu Kaki, Seribu Tekad: Anggi Wahyuda, Anak Medan Taklukkan Everest Basecamp"