MEDANDAILY- Siswa-siswi SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) berhasil meraih 2 medali Emas dan & 2 medali Perak dalam event Word Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025 yang diselenggarakan oleh Malaysian Invention and Design Society (MINDS) pada 20–31 Mei di Kuala Lumpur, Malaysia di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC), Kuala Lumpur, Malaysia.
Hal ini disampaikan Kepala SMA YPSA Dahliana usai menyambut kedatangan para peraih medali di Bandar Udara International Kualanamu, Senin (2/6/2025).
Dahliana mengatakan bahwa Word Young Inventors Exhibition (WYIE) merupakan kompetisi inovasi/penemuan yang mempunyai tujuan untuk mempromosikan semangat kreativitas dan hasil penemuan para penemu muda. Mereka meraih medali Emas dan Perak di tengah persaingan 700 tim dari 19 negara.
“Alhamdulillah, 4 tim yang kita kirim ke Malaysia berhasil meraih 2 medali Emas dan 2 medali Perak. Siswa-siswi kita berhasil mengalahkan pelajar sekolah lain yang berasal dari berbagai negara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, Hongkong, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kanada, Australia, Taiwan, Amerika Serikat dan Qatar”, jelas Dahliana.
Guru pembimbing Penelitian SMA YPSA Dicky Mahaputra Tarigan menyebutkan bahwa tim siswa-siswi SMA YPSA yang meraih medali Emas antara lain tim pertama membuat produk hasil karya CLAYGENT. Claygent adalah deterjen inovatif dengan tekstur seperti tanah liat, terbuat dari bahan-bahan alami seperti saponin dari Sapindus spp (tanaman Mangkokan) dengan minyak lavender alami. Tim ini beranggotakan Nadia Putri Triana Angkat, Alya Mahira, Alexandra Asy Syifa, Fatimah Alawi Rizky, Alisya Fairuz Khalisa Saragih, Ahmad Daffa Radithya, dan Marshel Luai Tambunan.
“Tim kedua peraih Emas dengan membuat produk Binvision : Smart Sorting With Visual Sensor". BINVISION adalah tempat sampah pintar inovatif yang dirancang untuk menyederhanakan pembuangan sampah. Dengan menggunakan kombinasi sensor visual dan ultrasonik, tempat sampah ini secara otomatis mendeteksi dan memilah sampah anorganik menjadi kertas, plastik, atau kaleng tanpa memerlukan masukan apa pun dari pengguna. Tim ini beranggotakan Fatimah Naurah Rayyani, Alya Saskia Putri Barona, Syakira Nadia, M. Ikram Sanusi, Wan Naura Balqis Selviancha, Ahmad Rafa Lubis, dan Faith Lucky Ardiona", katanya lagi.
“Sedangkan tim ketiga peraih medali Perak dengan membuat produk "CIMOUTH MOUTHWASH". Cimouth merupakan obat kumur berbahan dasar limbah kulit jeruk, daun meniran, dan daun mint. Obat kumur ini juga dapat digunakan untuk anak usia 6 tahun ke atas. Tim ini beranggotakan M. Kinto Kekar Satria Simbolon, Khalfani Bima Kenzie Seotopo, Farisa Arlita Putri Nasution, Deana Athifa, Ryhanna Afiza Desky, Raffa Zahra Ayudina, dan Arsya Khaira Subiantoro.
Tim keempat meraih medali Perak juga dengan membuat produk "CHAYS KEYCHAIN" Adalah gantungan kunci boneka yang terhubung ke gps melalui aplikasi. GPS akan dimasukkan ke dalam gantungan kunci dan terhubung ke aplikasi itu sendiri. Gantungan kunci ini tidak hanya dilengkapi gps tetapi juga layar sentuh di boneka yang menampilkan pengingat. Tim ini beranggotakan Aliyah Dinillah, Cindy Azaria Perangin-angin, Cut Adelia Syifa, Farras Azizah Indra, Humaira Syahputri Lubis, Syarifah Taqiyya, dan Vania Zara Batubara.
Sebelumnya, Wakil Ketua Harian YPSA, Zulfadhli A. Raz, melepas secara resmi tim peneliti SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) mengikuti kompetisi World Young Inventors Exhibition (WYIE) di Pelataran Masjid Shafiyyatul Amaliyyah.
Kepala Departemen Pendidikan dan IT YPSA Bagoes Maulana, M.Kom., mengatakan bahwa YPSA sebagai salah satu sekolah Islam Internasional di Medan berkomitmen bahwa penelitian ini menjadi salah satu keunggulan YPSA untuk melatih siswa dalam berpikir kritis dan bernalar tinggi.
“Ini juga sebagai wujud ikhtiar kami menjadikan SMA YPSA sebagai sekolah terbaik di kota Medan, Sumatra Utara yang menjadi pilihan tepat bagi siswa dan orang tua siswa”, tegas Bagoes.
Posting Komentar untuk "Harumkan Nama Indonesia, SMA YPSA Medan Sabet 4 Medali di Kompetisi Inovasi Dunia"