MEDANDAILY - Prestasi gemilang diraih siswa-siswi SMP Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) di ajang World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025, yang berlangsung di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, pada 29–31 Mei 2025. Tak hanya soal medali, kemenangan ini menjadi bukti nyata kekuatan kolaborasi antara siswa, guru pembimbing, dan orang tua.
Empat tim dari SMP YPSA sukses menyabet tiga medali emas, satu medali perak, serta dua penghargaan Top 3 Best Young Inventor in Secondary Level. Di balik prestasi itu, tersimpan cerita perjuangan panjang penuh sinergi.
“Kami menyusun strategi bersama. Anak-anak semangat karena guru-gurunya total, dan orang tua pun aktif mendukung dari rumah hingga ke arena kompetisi,” ujar Linda Haryati, M.Pd., Kepala SMP YPSA, yang menyambut langsung kepulangan tim di Bandara Kualanamu (2/6).
Menurut Linda, proses riset para siswa bukan hanya tentang hasil, melainkan perjalanan membentuk karakter inovatif yang peduli terhadap isu global seperti lingkungan, limbah, dan keberlanjutan. “Kami melihat anak-anak tumbuh bukan hanya sebagai pelajar, tapi calon pemimpin masa depan yang peka dan solutif.” katanya kepada MEDANDAILY
Agus Nurbillah, S.Si., guru pembimbing menyebut kolaborasi aktif menjadi kunci dari keberhasilan. “Kita ajarkan metode ilmiah, tapi anak-anak yang mengembangkan idenya. Diskusi dengan orang tua juga sangat membantu menyempurnakan proyek mereka.”
Salah satu orang tua murid menyebutkan bahwa proses ini membuat mereka lebih dekat dengan anak. “Kami bangga, tapi yang paling penting, anak-anak belajar punya tanggung jawab dari kecil,” ujarnya.
Sementara itu, Bagoes Maulana, M.Kom., Kepala Departemen Pendidikan dan IT YPSA, menyatakan pencapaian ini membuktikan sistem pendidikan yang inklusif dan kolaboratif mampu mencetak generasi unggul.
Dengan prestasi ini, YPSA tak hanya membawa pulang medali, tapi juga memperlihatkan bahwa pendidikan masa depan butuh keterlibatan semua pihak.
Diberitakan sebelumnya 4 tim berhasil meraih prestasi yang membanggakan ini dia timnya :
Tim Biochar (Gold Medal & Top 3)
Zahira Alya Mecca, Haziq Haidar Rizky, Janeeta Fazila, Marsha Narkaan Filardhi, Faqhan Asshadiq Winata, Salsabila Nadira Ramadhani, dan M. Akia Keefa Zhafran
➡ Mengembangkan biochar tempurung kelapa dan kitosan cangkang kerang bulu sebagai penyerap limbah tekstil methylene blue dengan efisiensi 87%.
Tim Bpeel Act-Pack (Gold Medal & Top 3)
Johaim Alvaro Revolusi Damanik, Nafisa Azzahra, Wan Queen Khumairah, Deandra Azzalia, Muhammad Rif’at Luthfi Kahfi, Muhammad Radefan Nasution, Kamil Jusuf
➡ Inovasi bioplastik dari kulit pisang, minyak jelantah, dan kitosan udang sebagai kemasan aktif ramah lingkungan.
Tim Ferticandy (Gold Medal)
Kayla Putri Maharani, Carissa Anindya Azzahwa, Athaya Khanza Z. Zulheri, Aurelia Athaya Mutyara, Afra Nadhira Assifa Batubara, Enda Ramadhan Nasution
➡ Pupuk lepas lambat berbahan sekam padi dan kitosan udang yang ramah lingkungan dan meningkatkan efisiensi nutrien tanah.
Tim GreenFeed Bin (Silver Medal)
Fikhar Amawi Munthe, Muhammad Jayyid Jidan Silalahi, M. Zaki Riski Ramli Sitorus, Ahmad Syauqi Harahap, Maulidya Putri Az-Zahra, Edly Nashirul Najwan, Alya Hafizha Rangkuti
➡ Tong sampah pintar dengan sensor dan insentif pakan untuk hewan jalanan, terkoneksi dengan aplikasi Telegram.
Posting Komentar untuk "Berkat Sinergi Siswa, Guru, dan Orang Tua, SMP YPSA Raih Prestasi Internasional di Malaysia, Ini Rahasianya Dibongkar Kepsek!"